Nilai dan moralitas harus mengisi jiwa seseorang. Jiwa tanpa nilai dan moral hanya akan sia-sia, tak bermanfaat, baik untuk dirinya, apalagi untuk orang lain. Nilai dan moralitas lah yang menggerakkan jasad untuk berbuat baik atau berbuat onar dan korupsi. Tubuh yang kokoh dan kasat mata hanya menerima perintah nurani, setelah logika menyatakan oke untuk dilaksanakan, juga setelah perasaan mengatakan tak ada persoalan untuk dieksekusi. Tubuh yang sehat, tegap dan mempesona tak akan punya nilai apa-apa jika tidak ada nilai-nilai kemanusiaan dan kebenaran dalam jiwa yang mengisinya. Ketika nilai dan moralitas tidak ada dalam jiwa seseorang, maka tidak ada peraturan hidup manusia yang tidak dapat dimanipulatif atau disiasati oleh si empunya jiwa.